Kamis, 05 Februari 2015

God Spot? Apakah benar adanya?

God spot atau titik tuhan.
saya tertarik untuk mengangkat topik ini sebagai bahan kita karena saya berdebat dengan seorang teman saya mengenai "God Spot".

menurut beberapa sumber God Spot adalah suatu tempat pada otak kita dimana dibagian itu adalah bagian yang paling peka terhadap
Agama/ketuhanan, tapi Faktanya!!

- Tidak ada bagian otak yang seperti itu untuk lebih lengkapnya silakan baca lebih lanjut mengenai otak
- Menurut sumber sumber yang beredar di internet mengatakan bahwa ada seorang Professor di University of california di sandiego yang bernama dr.vilayanur s ramachandran yang melakukan research mengenai God spot, tapi kenyataanya penelitian itu tidak pernah ada dan tidak pernah dilakukan sama sekali, walaupun dr vilayanur memang profesor dibidang psikologi dan neurosains tapi dia cuma pernah melakukan research 1. Autisme 2. Glass Box 3. phantom limbs 4. neural cross-wirring 5. mirrors meuron
- Kalaupun ada itu "pasti" hanya baru sebuah Hipotesa

13 komentar:

  1. ooohh gituuu cuma hipotesa yaa..
    thx informasinya pram :v

    BalasHapus
  2. Hm...jadi belum ada penelitian dan hasilnya yg keluar secara Ilmiah ya. Padahal sudah banyak yang menyebarkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu makanya kalau ada artikel artikel yang isinya sesuatu yang kelihatan 'wah' itu harus dicari tahu kebenarannya.

      Hapus
  3. klo beneran ada pasti udah banyak bukti nyata yg beredar @@,

    BalasHapus
  4. siapa yah yang pertamakali nyataian ada god spot di otak, kalau bokeh tau?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau yang pertama kali kurang tau bro, ini artikelnya berantai, dari 1 blog, dicopy ke blog lain, copy lagi sama orang lain, gitu seterusnya.

      tapi aku buat ini karna waktu itu pernah baca koran yang bahas soal god spot ini, disana disangkut pautkan sama black matter.

      Hapus
  5. aku cuma disuruh visit kesini sama yang punya blognya, berharap dia visit back ke blogku.

    BalasHapus
  6. wow creepy shit, tergantung dari masing2 pribadi sih yang menyikapinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, setiap orang punya cara sendiri menerima informasi *cielah

      Hapus